Wakil Gubernur Provinsi Sulteng Drs. H. Ma’mun Amir didampingi Kadis Pangan Ir. H. Abdulah Kawulusan M.Si, Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Ir. Eva Rantung, M.Si mengikuti Peresmian Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal sekaligus Memperingati Gelar Buah Nusantara yang ke 6.
Pertemuan tersebut dilaksanakan secara Virtual di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. (Senin, 6/9/21).
Turut menghadiri : Bupati Donggala, Bupati Sigi, Bupati Poso, Bupati Parmout, Bupati Luwuk, Bupati Morut, bupati Luwuk Banggai, Bupati Morowali, Forkompimda, Ketua TP-PKK Sulteng, Rektor Untad, Rektor Unisa, Dirut Bank Sulteng, Asosiasi Perhotelan, Pelaku UMKM, Komunitas Tani dan Pangan, Mitra Kerja.
Wagub Sulteng Drs. Ma’mun Amir dalam sambutanya sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut menyampaikan bahwa upaya diversifikasi pangan kiranya perlu terus di dorong kepada masyarakat, agar potensi pangan lokal yang dimiliki daerah bisa dioptimalkan penggunaannya. Sehingga raffi88 dapat meningkatkan gizi masyarakat yang akan memberi kontribusi terhadap gerak cepat pembangunan menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju. Ucap Ma’mun Amir
“Ayo konsumsi pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, karena bahan pangan kita tidak hanya beras tapi, ada singkong, jagung, kentang, talas, pisang, sagu, dan lain-lain, karena kenyang tidak harus dengan makan nasi”. Jelasnya
Dalam rangka membangun komitmen dan menyamakan persepsi semua pihak terhadap pentingnya pangan bagi kehidupan serta melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan sampai ke tingkat individu sebagaimana amanat undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang pangan.
Salah satu upaya untuk mendukung ketersediaan pangan secara berkelanjutan adalah dengan mengembangkan pangan lokal sebagai warisan budaya leluhur, seperti ubi banggai, jagung, pisang, sukun, talas ubi jalar, dan lain-lain.
“Saya mengajak seluruh komponen peserta yang hadir, ayo jadikan momen ini untuk saling bertukar informasi dalam rangka mengangkat keanekaragaman pangan lokal khas sulawesi tengah, sebagai sumber karbohidrat selain beras demi mewujudkan ketahanan pangan di provinsi sulawesi tengah”. Harap Wagub pada pertemuan tersebut